Processing math: 100%MathJax/extensions/TeX/AMSsymbols.js

Komponen Dasar Elektronika (Resistor, Kapasitor, dan Induktor) Komponen Pasif



Daftar Isi



Komponen Dasar Elektronika (Resistor, Kapasitor, dan Induktor)

    Hai semuanya dimanapun kalian berada, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang komponen dasar Elektronika diantaranya adalah resistor (R) , kapasitor (C) dan induktor (L). Tapi sebelumnya kita harus tahu dulu bahwa berdasarkan cara kerjanya komponen elektronika di bagi menjadi 2 yaitu Komponef Pasif dan Komponen Aktif. 

Komponen Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.



Komponen Aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus eksternal untuk dapat beroperasi. Dengan kata lain, komponen aktif hanya dapat berfungsi apabila mendapatkan sumber arus listrik dari luar (eksternal). Komponen tersebut adalah Dioda, Transistor dan IC (Intragrated Circuit) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, germanium, selenium dan metal oxides.

dan yang akan kita bahas pada kesempatan ini adalah termasuk dalam komponen pasif, inilah penjelasan tentang ketiga komponen dasar tersebut:


Yang pertama adalah Resistor (R).

    Resistor adalah salah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Sesuai mana nya resistor bersifat resistif dan umum nya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut ohm atau dilambangkan dengan simbol omega (Ω). Untuk ukuran resistor biasanya dalam watt, yang paling kecil adalah resistor 1/4 watt, kemudian 1/2 watt, 1 watt, 2 watt, 3 watt, 5 watt, 10 watt, dan setrusnya.

Hukum Ohm >> V = I x R >> I = V/R >> R = V/I

dimana :

V = Tegangan Listrik

I = Arus Listrik

R = Hambatan/ Resistansi


Misalkan Bateray 9V diberi  habatan 10Ω maka besarnya arus yang mengalair adalah 9V/10Ω = 0,9A.

Jika dua buah resistor yang dirangkai seri maka jumlah hambatanya adalah 

Rtotal = R1 + R2.

Misalkan R1= 10 Ω dan R2= 10 Ω maka Rtotalnya adalah 20Ω

Jika dua buah resistor yang dirangkai paralel maka jumlah hambatanya adalah 

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2.

Misalkan R1= 10 Ω dan R2= 10 Ω maka 

1/Rtotal = 1/10 +1/10 = 2/10

Rtotal = 10/2 =5Ω


Yang Kedua adalah Capasitor (C).

   Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tentu. Kapasitor memiliki karakteristik meneruskan tegangan AC yang melaluinya dan menahan tegangan DC. Kapasitor sering berfungsi untuk menekan bahkan menghilangkan nois dan membantu membuat tegangan suplai menjadi semakin stabil. Besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad (F) yang dimana struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. 


    Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Kapasitor tersebut diantaranya adalah Kapasitor nilai tetap (Keramik, kertas, mika, tantalum dan elektrolit), kapasitor yang nilai dapat diatur kapasitasnya (VARCO dan Trimmer).Berdasarkan polaritasnya kapasitor dibagi menjadi 2 yaitu kapasitor polar dan kapasitor nonpolar. untuk satuan yang sering digunakan adalah Piko Farad (pF), Nano Farad (nF), dan Mikro Farad (uF). Selain itu kapasitor juga memiliki batas tegangan maksimal, Contoh ukuran kapasitor : 1000uF 100V, Kapasitor tersebut memiliki kapasintansi 1000uf atau 1mf dan tegangan maksimal 100V. Jika kapasitor tersebut disuplay tegangan diatas 100V, maka dapat dipastikan kapasitor tersebut akan terbakar/ mbledos.


Jika 2 buah kapasitor dirangkai seri maka Ctotalnya adalah C1 + C2. dan 1/Vmaks = 1/V1 + 1/V2.


Misalkan 2 buah kapasitor 1000uF 100V dirangkai seri, maka:


Ctotal = 1000uF + 1000uF = 2000uF


1/Vmaks = 1/100 + 1/100 = 2/100V


Vmaks = 100V/2 = 50V


Jadi kapasitansi nya 2000uF dengan tegangan maksimal 50V.




Jika 2 buah kapasitor dirangkai paralel maka 1/Ctotalnya adalah 1/C1 + 1/C2. dan Vmaks = Vmin


Misalkan 2 buah kapasitor 1000uF 100V dirangkai paralel, maka:


1/Ctotal = 1/1000uF + 1/1000uF = 2/1000uF


Ctotal = 1000uF/2 = 500uF


Vmaks = 100V


Jadi kapasitansi nya 500uF dengan tegangan maksimal 100V.


Misalkan 2 buah kapasitor 1000uF 100V dan 3000uF 50V dirangkai paralel, maka:


1/Ctotal = 1/1000uF + 1/2000uF = 3/3000uF + 1/3000uF = 4/3000uF


Ctotal = 3000uF/4 = 750uF


Vmaks = 50V


Jadi kapasitansi nya 750uF dengan tegangan maksimal 50V.



Yang Ketiga adalah Induktor (L).

Induktor atau sering disebut juga lilitan adalah komponen elektronika yang biasanya digunakan sebagai beban induktif, induktor ini biasanya berupa rangkaian gulungan kawat dengan menggunakan inti logam maupun Ferit. Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry. 1Henry= 1000mH. Besarnya induktansi dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan, dan bahan yang mengelilingi nya. Induktor juga dapat dipakai sebagai penampung energy listrik.Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Induktor diantaranya seperti air core inductor, iron core inductor, ferrite core inductor, torroidal core inductor, laminated core inductor dan variable inductor.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Rangkaian cas / charger aki ( Batteray ) otomatis

 Pendahuluan Rangkaian cas aki otomatis adalah solusi teknologi yang cerdas untuk menjaga kesehatan aki kendaraan Anda. Ini dirancang untuk ...