Noninverting Amplifier menggunakan Ic Op-amp 741

noninverting amplifier

 

    Salah satu fungsi dari IC atau Integrated Circuit adalah sebagai penguat tegangan. Dalam fungsinya sebagai penguat tegangan, penguatanya dibagi menjadi dua yaitu penguat terbalik atau inverting amplifier dan penguat tidak terbalik atau noninverting ampliaer. Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tengtang inverting amplifier dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penguat tak terbalik atau noninverting amplifier menggunakan Ic op-amp 741.


Pengertian Noninverting Amplifier

    Rangkaian Noninverting amplier dapat digunakan untuk menguatkan tegangan pada arus DC atau Direct Current atau Arus Searah maupun arus AC atau Alternating Current atau Arus Bolak balik. Untuk penguatan pada arus DC polaritas output nya tidak berbalik . Untuk penguatan pada arus AC outputnya akan  fasanya juga tidak berbalik 180 derajat. Besarnya penguatan tegangan pada rangkaian noniverting amplifier ini ditentukan dari perbandingan antara hambatan penguat atau Rf dan hambatan input atau Rin.




Rumus Noninverting Amplier

Rumus penguatan atau gain pada rangkaian noninverting amplifier adalah
Gain =  Rf/Rin
Untuk rumus tegangan Outputnya adalah
Vout = Gain x Vin
        = Rf/Rin x Vin    
>> Vout maksimal = 90% VCC, jadi Vout tidak bisa lebih tinggi dari VCC.
dimana :
Gain = Faktor Penguatan pada rangkaian amplifier
Rf = Resistor gain
Rin = Resistor Input
Vin = Tegangan input
Vout = Tegangan output


Contoh Kasus 1


noninverting amplifier contoh 1


Dari gambar di atas,
Diketahui :
Vin = 3 Volt
Rin = 10 K
Rf = 20 K

Ditanyakan :
Berapakah tegangan output atau Vout nya?

Jawab :
Vout = Rf/Rin x Vin
         =20/10 x 3 V
       = 2 x 3 V
       =  6V
Jadi Voutnya adalah 6 Volt.

Contoh Kasus 2




noninverting amplifier contoh 2



Dari gambar di atas,
Diketahui :
Vin = 1,2 Volt
Rin = 10 K
Rf = 100 K

Ditanyakan :
Berapakah tegangan output atau Vout nya?

Jawab :
Vout = Rf/Rin x Vin
         =100/1020/10 x 1,2 V
       = 10 x 1,2 V
       =  12 V
Karena Vout melebihi Vout max 90% x 12 V = 10,8V
Jadi Voutnya adalah 10,8 Volt.


Contoh Kasus 3



noninverting amplifier contoh 3



Dari gambar di atas,
Diketahui :
Vin = 2 Volt
Rin = 10 K
Vout  = 8 Volt

Ditanyakan :
Berapakah hambatan Rf nya?

Jawab :
Vout = Rf/Rin x Vin
Rf/Rin    = Vout/Vin
Rf            = Rin x Vout /Vin
                = 10 x 8 /2
                = 10 x 4
                = 40 K

Jadi hambatan pada Rf adalah 40 K.




No comments:

Post a Comment

Featured Post

Rangkaian cas / charger aki ( Batteray ) otomatis

 Pendahuluan Rangkaian cas aki otomatis adalah solusi teknologi yang cerdas untuk menjaga kesehatan aki kendaraan Anda. Ini dirancang untuk ...